Jumat, Juni 03, 2011
0

WELL PUTRA HERMAN 1010712014
Kolonialisme dan imperialism di india Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, India adalah sebuah kawasan yang terletak di kawasan Asia selatan, secara geografis, kawasan india ini termasuk ke dalam kawasan yang strategis, dengan kebudayaan hindunya yang terkenal india berhasil membagi kebudayaannya tersebut ke wilayah-wilayah asia yang lainnya, adapun wilayah india sendiri ketika masa orang-orang eropa mencari sebuah tanah koloni, india adalah tujuan utama para penjajah eropa untuk menanamkan jajahannya di kawasan tersebut, padahal yang mereka cari adalah bukanlah india melainkan hindia yang sekarang adalah Negara Indonesia yang terletak di kawasan Asia Tenggara,

A.Pelayaran bangsa-bangsa eropa untuk mencari tanah jajahan.
Bangsa eropa yang pertama kali berlayar untuk mencari tanah jajahan adalah bangsa-bangsa Portugis dengan Spanyol, kedua bangsa ini saling bersaing untuk mendapatkan tanah jajahan dengan tiga semboyan mereka yang terkenal. Dan mereka tertumpu pada sebuah teori bahwasannya dunia itu bagaikan sebuah telur yang bulat, dan teori ini telah menghancurkan tirani greja yang telah membutakan mereka kepada kegelapan bahwasannya dunia itu datar. Pada umumnya bangsa eropa ini mencari sebuah tanah yang benyak menghasilkan rempah-rempah, dan mereka memilih kawasan India sebagai gudangnya rempah-rempah padahal presepsi orang-orang eropa ini salah besar, yang mereka cari sebenarnya adalah tanah Hindia, yang sekarang adalah Indonesia.

Pada mulanya spanyol menemukan Benua Amerika yang dianggap sebagai tanah india yang terletak di Asia selatan, dan orang yang pertama kali mendarat adalah Colombus, ia mengira tanah yang di injaknya adalah tanah india, padahal salah, maka Colombus menuyebut para suku asli benua Amerika ini dengan sebutan bangsa Indian. Adapun fsktor lainnya bangsa Eropa melakukan penjelajahan yaitu karena setelah perang salib terakhir selesai, bangsa-bangsa eropa yang berprastisipasi dalam perang tersebut mengalami kekosongan keungan kerajaan dan ditutupnya gerbang konstantinopel oleh bangsa Turki, dan penetupan gerbang ini membuat terhambatnya pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa, dan bangsa Eropa sendiri sangatlah membutuhkan rempah-rempah tersebut, untuk obat-obatan dan sebagai penghangat tubuh karena di tempat mereka ini bersuhu sangatlah dingin.
Dengan dimulainya sebuah petualangan bangsa eropa, maka dimulailah sebuah babak baru sejarah dunia dengan persaingan bangsa-bangsa Eropa untuk mencari tanah jajahannnaya, maka sampailah orang-orang inggris ke India, dengan pendaratan pertama mereka di calcuta. Pada mulanya motif merka umumnya adalah sama dengan penjajahan Belanda ke Indonesia, yaitu untuk berniaga dengan orang-orang setempat, dan tujuan berpolitik dilakuakan setelahnya.

B. kedatangan orang-orang Inggris ke India.
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwasannya bangsa inggris itu awalnya datang ke India adalah untuk berniaga yang selanjutnya menancapkan politik imperialisme mereka di tanah India. Untuk memonopoli perdagangannya di india, orang-orang Inggris membuat suatu badan perdagangan yaitu EIC (east india company), sama pula dengan penjajahan Belanda di tanah Indonesia, mereka pun mendirikan sebuah kongsi dagang yang bertujuan untuk memonopoli semua jalur perdagangan ditanah jajahannya dan di Indonesia sendiri dinamakan VOC.

Pada masa kedatangan Inggris ke India, wilayah India masih berada dalam kekuasaan kerajaan dynasty Moghul, yaitu dynasty islam yang sudah berabad-abad menguasai india. Tapi sayang, dinasty itu sedang dalam keadaan melemah, seperti kebanyakan penjajah Eropa lainnya, inggris berusaha mencampuri kepentingan kerajaan dan semua urusan kerajaan dapat diatur oleh orang-orang Inggris, tidak jauh kemungkinan bahwsannya lama kelamaan dynasty ini tidak akan bertahan lama lagi karena banyaknta keikut campuran inggris dalam istana kerajaan. Apalagi di tambah dengan penguasaan alur perdagangan di India itu sendiri oleh EIC, maka pihak istsna tidak bisa berbuat banyak, dengan begitu maka lama-kelamaan timbullah sebuah Imperialisme yang bersifat Liberalisme dan yang berujungkan mengakarnya sebuah kapitalisme, karena pemduduk India itu sendiri masih menggunakan perekonomian yang bersifat Subsisten yang artinya hasil perekonomian yang digarapnya sendiri hanya untuk dinikmati oleh kalangan dirinya sendiri atau keluarganya dan ytidak untuk dijual ke pasar di india, dan itu tentu saja akan menghambat pertumbuhan pola piker pribumi India itu sendiri karena tidak adanya persaingan ekonomi dan usaha untuk bertahan hidup akibat dari serangan dan perlombaan dari penduduk lainnya.

C. British Empire (1800-1947)
 Britania raya memiliki daerah koloni hampir di seluruh belahan dunia dan termasuk di India itu sendiri, dan ada pula sebuah ungkapan bahwasannya Inggris mengapung di lautan seperti kapas karena akaibat dari kolonialisme di India. Adapun tujuan dibentuknya Britis Empire adalah:
1. Dominasi politik mengenalkan budaya Barat, bahasa, dan cara-cara pemerintahan yang berarah ke teknologi yang akan menjadi pusat urban. Di wilayah india sendiri pusat dari British Empire adalah di kawasan Calcutta yang diwakili oleh Viceroy-raja muda dan pemerintahan propinsi, akan tetapi pusat dari semua pemerintaha Britis Empire adalah di London. Dan Inggris mengakui kalau India adalah mahkotanya dari British Empire, karena komuditas bahan-bahan mentah untuk keperluan Industri Inggris dapat di penuhi dengan mengambil semua kekayaan alam di India itu sendiri. Dan pada tahun 1876 Ratu Victoria memproklamirkan dirinya sebagai ratu india (empress india)
2. Dominasi Inggris menguasai seluruh tanah jajahan dan di sekitarnya yang belum terjajah. Pada umumnya seluruh wilayah india hingga daerah-daerah yang sekarang memisahkan diri dari India adalah suatu lingkup koloni dari Inggris, kekuasaan Inggris hampir mendominasi seluruh Asia selatan. Tidak hanya letak geografis yang dapat dikuasai Inggris, melainkan seluruh alur pemerintahan dan politik telah didominasi oleh pihak penjajah, hingga akhirnya rakyat menderita dan tidak bisa apa-apa, dah hal seperti inilah yang akan menimbulkan sebuah nasionalisme sebagai jalan untuk kebebsan bernegara.
3. Diadakannya sebuah politik/ Imperium Brits Empire juga bertujuan ingin memikat seluruh wilayah-wilayah koloni agar satu presepsi dengan Negara induk, yang intinya semua aturan Inggris dan ideologi-ideologi di Inggris haraus disamakan dan mau tidak mau rakyat India harus takluk, tidak jauh memandang dari situ maka otomatis seluruh tumpuk kekuasaan politik dan pemerintahan India semuanya dikuasai Inggris dan tanpa campur tangan penduduk pribumi itu sendiri.

D. Jalannya kolonialisme di India Seperti yang sudah disebutkan di atas, dalam bagian ini akan disebutkan bagaimana jalannya kolonialisme dan Imperialisme di India. Dan dari pertanyaan tersebut hendaknya kita mengetahui sebab dari imperialisme itu sendiri, dalam Imperialisme terdapat akibat yang berupa akibat ekonomi, social, dan politik.

a.Ekonomi
            India adalah negera yang kaya akan sumber daya alamnya walaupun tidak sekaya dengan Indonesia, tetapi ketika bangsa Inggris mulai menanamkan Kolonialismenya di India bangs india yang waktu itu masih mengalami kurangnya peradaban yang maju maka dengan mudah Inggris menguasai ekonomi India. Ditambah dengan perekonomian India yang watu itu masih menggunakan ekonomi subsisten.

Komuditas penghasil dari India itu sendiri adalah kain suri, dan india hanyalah menyediakan bahan mentahnya saja, dan bahan jadinya dikelola di Negara Inggris itu sendiri, sebagai hasil dari pengolahannya itu di bawa kembali ke India untuk di jual di India, alangkah bodohnya orang-orang timur pada masa itu, barang hasil sendiri dibeli oleh sendiri. Selain itu barang barang yang diolah oleh Inggris dan di jua kembali ke India adalah seperti gunting,pisau,speda,mesin jahit, dan bahan pakaian lainnya, agar bisa membeli dan suka membeli, maka politik Imperialisme di bidang ekonomi ini berbeda dengan Belanda di Indonesia, Inggris tidak mematikan India sama sekali, mereka menumbuhkan kemauan membeli dan kemampuan membeli rakyat India dengan membuka pola piker rakyat agar menjadi pintar. Maka dari situ timbullah persaingan dari burjois-burjois India karena mereka merka sendiri hendak tumbuh dari penjualan-penjualan produk mereka sendiri dan Inggris pun mendapat saingan dagang dari situ.

b.Sosial
Dari segi ini penjajahan Inggris di India terdapat sebuah pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan, diantaranya Inggris menempati hampir seluruh posisi tinggi dalam masayarakat, dan tidak hanya itu orang-orang Inggris pun memperlakukan orang-orang India sebagai interior secara moral, politik dan juga budaya, dan inggris tidak memperbolehkan para penduduk pribuminya untuk menjalankan pemerintahannya itu sendiri. Suatu nilai-nilai tradisi India pun diabaikan oleh oleh pemerintahan Inggris itu sendiri dan kesemuanya itu lahir sebuah gerakan nasionalisme India yang dimulai oleh kaum-kaum liberal India yang menjungjung tinggi Equality.

c.Politik
Dalam segi ini sebetulnya banyak disinggung dalam bagian-bagian yang diatas tadi tetapi dalam politik kemiliteran Inggris, bangsa Inggris membuat sebuah tentara India yaitu Gurka dan sepoy. Dan dari gurka itu sendiri sebetulnya sama fungsinya yaitu ikut berperang membela Negara Britania Raya untuk kepentingan Britania itu sendiri. Dalam penjajahan Inggris tersebut pernah terjadi pula sebau pemberontakan yang dinamakan Pemberontakan Sepoy, pemberontakan itu sendiri dipicu karena kekesalan tentara sepoy yang dalam persenjataannya menggunakan hewan-hewan yang dikrematkan dan yang dilarang oleh penduduk India menurut kepercayaan agamanya, adapun sebab timbulnya pemberontakan ini adalah ketidak merataannya orang-orang Inggris dalam menjajah wilayah koloninya.

E. bangkitnya nasionalisme di India
Pada mulanya bangkitnya nasionalisme ini adalah bersifat gerakan social dan pendidikan dan baru sesudah itu berkembang menjadi sebuah gerakan perlawanan. Dan gerakan plitik itu sendiri baru terlihat setelah berdirinya Indian Nation Kongres, dan yang didalamnya beranggotakan beberapa orang intelektual Hindu dan Muslim dan organisasi ini merupakan cetusan dair awal pergerakan di India. Dalam perlawanannya pernah terjadi sebuah pemberontakan yang bersifat fisik pada abad ke 19 dad seterusnya tidak terjadi lagi.
Dari gerakan-gerakan itu muncullah sosok yang sederhana yang menginginkan perlawanan yang tanpa adanya sebuah jalan kekerasan, dia adalah mahatma Gandhi, meskipun dia bukanlah tokoh sebelumnya yaitu Balgangdhar tilah, Beliau mempunyai empat ajaran dalam pergerakannya yaitu;


a. Ahimsa Yaitu gerakan anti kekerasan yang melarang sebuah pembunuhan dan hanya dilakukan secara lemah lembut.
b. Hartal Sebuah gerakan pemogokan, yakni perlawanan melalui gerakan tidak melakukan apa-apa meskipun mereka datang ke tempat kerja
c. Satya grahamYaitu gerakan yang bersifat tidak menginginkan adanya kerjasama antara India dengan penjajah Inggris.
d. Swdesi Sebuah gerakan yang mengharuskan mempergunakan produk sendiri yang bertujuan untuk tidak menguntungkan bangsa lain atau penjajah yang berkuasa.
Semua ajaran perlawanan itu adalah hasil dari eksperimen ghandi kepada kehidupannya sediri bahwasannya ada sebuah jenis senjata lain yang ampuh didunia ini yang dapat digunakan.

Tapi sayang, Ghandi tewas terbunuh oleh Ekstrimis Hindu yang tidak bertanggung jawab yang mengira bahwasannya ghandi lebih bersifat pro kepada islam.
Adapun tokoh-tokoh pergerakan lainnya yaitu: Balgangdhar tilah, George Nathaniel Curzon, munculnya elit-elit muslim baru.

Dari timbulnya nasionalisme ini maka timbullah sebuah kemerdekaan India yang terletak pada tahun 1947, walaupun lebih ketinggalan dari kemerdekaan Indonesia, tetapi kedua Negara tersebut mempunyai kerjasama yamh cukup erat dalam menanggapi sebuah Kolonialisme dan Imperialisme barat.
  
Masa Penjajahan Inggris di Myanmar
Masalah terbesar Inggris berkaitan dengan Burma adalah mengikatkan negeri itu kepada kerajaan India.Tetapi akibat yang tidak dapat dihindari adalah standarisasi pemerintahan Burma menurut model India.Tetapi karena hanya sedikit orang yang mengetahui segala sesuatunya tentang ini maka pemerintahan yang tepat merupakan perhitungan yang mencegahnya.

Biasa dikatakan bahwa tiga generasi di Irlandia baru biasa membuat orang menjadi orang Irlandia.Mungkin ini sama benarnya bagi Burma.Orang Burma memandang segala sesuatunya itu sesuai dengan pengertian yang sesuai dengan adat Burma.Karena itu di Tenasserim setelah anekassinya tahun 1826, dan di Pegu tahun 1852, meskipun kerangka pemerintahan sesuai dengan model India, praktik pemerintahan cenderung sesuai dengan metoda-metoda tradisional Burma.

Gabungan beraneka macam factor membawa perubahan yang mendasar dalam masalah kenegaraan ini.Tetapi untuk jangka panjang, pengaruh-pengaruhnya ini mungkin tidak menentukan, dan metoda-metoda tradisonal Burma mungkin pada saatnyaakan mendesak, seandainya untukberfungsinya perkembangan spesialisasi yang makin bertambah dan tambahan tanggungjawab tidak mulai dilaksanakan oleh pemerintahan modern tipe Barat selama kurun waktu berikutnya.Dan sejalan dengan itu, sebagai akibat perbaikan komunikasi yang luar biasa, kekuasaan pusat makin bertambah-tambahbesarnya. Kekuasaan Sekretariat Rangoon atas pemerintahan disterik, kekuasaan Pemerintah India atas pemerintahan propinsi.

Problem yang penting setelah aneksasi itu adalah kakacauan.Thungyi-thungyi, yang merupakan tulang punggung sistem pemerintahan disterik orang Burma, menjadi pemimpin-pemimpin gerakan perlawanan itu, dan menjdai bagian terdepan gerombolan-gerombolan perampok yang tersebar jauh dan luas untuk mencegah terbentuknya pemerintahan yang tetap.Diperlukan 5 tahun perjuangan berat untuk menundukan negeri itu, dan pada puncak kurun waktu perlawanan itu sepasukan yang terdiri dari 32.000 serdadu dan 8.500 polisi militer sepenuhnya terlibat.

Untuk tujuan pemerintaha sipil Burma Udik, di luar Negara-Negara Shan dan daerah perbukitan yang luas yang dihuni oleh rakyat non-Burma, dibagi ke dalam 14 disterik.Sejauh yang menyagkut pendapatan dan pengadilan sipil, tujuan asli Sir Charles Bernard digunakan untuk ini melalui wakil-wakil pribumi sesuai dengan metoda-metoda setempat.Tetapi pengganti Bernard, Sir Charles Crosthwaite, yang datang dengan pikiran kuat dan pasti tentang pemerintahan India, dengan membawa konsep rencana yang telah siap untuk menjadikan desa, seperti India, sebagai basis unit politik dan social.Tujuannya yang dekat adalah untuk mempertahankan masyarakat desa bertanggungjawab atas kejahatan yang dilakuakn dalam daerahnya.

Politik itu dijalankan denagan Peraturan Desa Burma Udik tahun 1887 dan Undang-Undang Desa Burma tahun 1889, yang diperlakukan diseluruh negeri itu.Unit politik dan social pribumi yang terbesar dari kurun waktu sebelumnya dengan demikian terhancurkan dan suatu pemerintahan secara langsung yang sudah klise itu diletakkan, dengan daerah-daerah desa ditempatkan di bawah tuigas seorang pegawai sipil.
Mr.J.S. Furnivall, yang selama pengalamannya yang lama sebagai administrator di Burma bukan saja mempunyai pandangan yang dekat tentang kerja sistem baru itu tetapi juga telah melakukan studi yang cermat tentang materi asli yang ada yang berhubungan dengan sistem myothungyi itu.Kesimpulan umumnya adalah bahwa “ zaman pemerintahan sendiri rakyat Burma telah digantikan oleh sistem hukum asing “.

Bahaya besar dari sistem baru itu adalah bahwa myo-ok sebagai seorang pegawai sipil tunduk pada pemerintahan yang berulang-ulang dan jarang tinggal cukup lama ditempat untuk mempelajari semua apa yang diperlukan bagi pemerintahan yang baik, sedang myothungyi adalah orang setempat yang nenek moyangnya telah menjabat sebelum dia.

Hubungan buatan Burma dengan India mempunyai akibat-akibat yang tidak menguntungkan lain.Dua komisarisnya yaitu, Sir Arthur Phayre dan Sir Albert Fytche, telah karier mereka sebelumnya hamper seluruhnya di negeri itu dan Fytche menulis sejarah satnadar Burma yang pertama dalam bahasa Inggris.Tetapi setelah Fytche mengundurkan diri, tahun 1871, Jabatan Kepala Komisaris dipegang oleh orang yang dilatih di India dan berusaha kembali ke sana untuk promosi.Mereka tidak pernah mempelajari bahasa dan hanya berpengetahuan sedikit tentang negeri itu.

Lagi pula, hubungan India yang diletakkan oleh administrator-administrator Inggris di Burma bersikap negatif terhadap agama negeri itu.Karena itu penghapusan raja membangkitkan masalah penting mengenai oposisi organisasi Buddhis di bawah pemerintahan baru itu.Kepala organisasi kuil Buddha, Thathanabaing, mengepalai suatu perutusan ke Sir Frederick Roberts, kepala staf, meminta penegasan komisi tempat-tempat ibadah yang bekerja di bawah raja-raja.

Semua yang ia minta sudah siap diberikan, kecuali satu masalah yang masih kemelut mengenai pengakuan kekuasannya sendiri dan tentang kode tempat-tempat ibadah yang mempertahankan disiplin atas wihara-wihara yang ada.Disiplin dan kohesi telah lenyap di Kuil Buddha di Burma Pesisir sebagai akibat pemisahannya dari markas besarnya.Sekarang, dengan hilangnya bekas terakhir otonomi tempat ibadah itu, hanya mesin efektif yang berjalan untuk mengatur pengakuan atas Orde itu dan mendepak keluar anggota-anggotanya yang tidak benar.

Promosi Kepala Komisaris tahun 1897ketingkatan Letnan Jenderal yang dibantu oleh sebuah Dewan Legislatif yang terdiri dari 9 orang anggota yang diangkat, termasuk 5 orang anggota yang tidak resmi, merupaka permulaan, meskipun bukan sebab, suatu perluasan luar biasa fungsi-fungsi pemerintah pelipat-gandaan departemen-departemen baru yang berhubungan dengan kesejahteraan sosial.

Bertambahnya departemen-departemen khusus, yang mulai tahun 1899 dengan pembentukan departemen yang terpisah untuk menagmbil alih pengelolaan penjara-penjara dari Inspector General of Civil Hospitals, sebagian disebabkan oleh kampanye baru untuk “ efisiensi “ yang diilhami oleh Big Business dan sebagian dari kaitannya dengan keadilan sosial, yang telah berkembang disepanjang abad XX di antara bagian-bagian yang lebih progresif dari rakyat Inggris dan yang mempunyai pengaruh begitu kuat atas politik di abad XX.


Tahun 1900 seorang Komisaris Straits Settlements dan Pendaftar-pendaftar Tanah diangkat untuk lebih efisien manangani masalah-masalah pajak pendapatan tanah.Dari tahun 1900 juga pengawasan yang lebih dekat dilakukan atas pendidikan telah dilembagakan dan perluasan yang luar biasa pendidikan negeri telah dimulai.Tahun 1904 Co-operative Department telah didirikan.Tahun 1905 Kepala Perlindunga Hutan telah ditunjuk dan tahun 1906 seorang Direktur Pertanian.Sedang 1908 seorang Komisaris Kesehatan telah diangkat dan Departemen Kesehatan Umum mulai berfungsi sebagai suatu organisasi yang berbeda dari induknya.

Awal tahun 1874, atas permintaan Pemerintah India, Komite Balai Kota yang ditunjuk telah didirikan di beberapa kota-kota Burma.Tahun 1882 prinsip-prinsip pemilihan telah dimasukkan.Tetapi kemajuan kecil, telah dilakukan atas pemerintahan sendiri. Komite Disterik pedesaan, yang pertama kali dibentuk tahun 1884 juga atas permintaan Pemerintah India, gagal agak lebih buruk sebagai suatu experiment pemerintahan sendiri.

Tahun 1900 pembaharuan-pembaharuan Minto-Morley dalam pemerintahan India menambah beasr Dewan Legislatif Burma dengan keanggotaan 30 orang dengan sebagian besar non-official.Meskipun keinginan Morley sendiri dengan kuat mengatakan bahwa pembaharuan itu jangan mengarah pada pemasukan sistem parlemen baik langsung maupun tidak langsung ke India, rupanya jelas sekarang bahwa tahun 1909 Inggris tidak berhasil memotong Robicon, meskipun prinsip pemilihan rakyat tidak diperkenalkan.

Tetapi laporan Monague-Chelmford, yang menjadi dasar Undang-Undang Pemerintahan India tahun 1919, minta masalah Burma ditangguhkan dengan pertimbangan khusus, karena rakyatnya dari jenis bangsa yang berbeda, pada tingkatan perkembangan politik yang berbeda, dengan semuanya problemnya berbeda. Karena itu tahun 1921, parlemen memutuskan untuk memperluas sampai ke Burma bentuk pemerintahan yang diberikan dalam dua pemerintahan tertinggi yang konstitusional yang diperkenalkan ke propinsi-propinsi India lain dengan Undang-Undang Pemerintah India tahun 1919.

Burma menjadi sebuah propinsi di bawah seorang gubernur tahun 1923, dan harus melepaskan Negara-nnegara Shan, Karenni dan Tribal Hills langkah pertama dilakuakn ke arah :” realisasi yang progresif pemerintahan sendiri yang bertanggungjawab” Hak pemilihan umum diberikan kepada kepala-kepala rumah tangga tanpa ada perbedaan sex dengan 18 tahun sebagai batas usia minimum.

Mr. Furnivall menjelaskan secara resmi bahwa tidak ada persyaratan umur, hak milik atau pendidikan yang dapat dibuat; secara sederhana dapat diterima sebagai bukti kepercayaan dalam pikiran-pikiran liberal; orang yang sinis melukiskannya untuk orang yang lekas marah “ berbuat yang sebaik-baiknya dari pekerjaan yang baru “ atau bagi mereka yang cerdas – jika rakyat tidak menyenangi birokrasi, biarkanlah mereka berdemokrasi dalam seluruh tindakannya untuk mengecewakannya.

Sebagai tambahan Burma telah diberikan 5 kursi dalam badan legislatif India yang baru di New Delhi yang berhubungan dengan apa yang dikenal sebagai “ orang-orang pusat “.Suatu tambaha besar dalam badan-badan pemerintahan sendiri setempat juga dipersiapkan, dan sebagian besar anggota-anggota komite-komite balai kota dan komite-komite disterik desa akan dipilih.

Dalam Dewan Legislatif sejak permualaannya terdapat kelompok nasionalis yang keras yang biasanya menguasai kekuatan suara yang lebih besar daripada pemerintah. Para pemilih pada mulanya merasa lesu, dan persaingan perseorangan di antara pemimpin-pemimpin yang terpilih melemahkan kombinasi yang efektif untuk menguasai pemerintahan.Karena itu tidak terdapat kesulitan untuk mendapatkan calon-calon untuk jabatan-jabatan menteri, bahkan dari pihak oposisi.

Namun demikian pemerintahan dengan dua penguasa yang merdeka ( diarchy ) merupakan langkah maju yang nyata dalam pendidikan politik kedua belah pihak. Tahun 1928, “ Komisi Simon “ menilai kembali pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan yang dimasukkan tahun 1923.Dilaporkan menyokong pemisahan dan sejumlah kemajuan-kemajuan konstitusional.Kemudian tiba-tiba pendapat Burma berubah arah mengenai masalah pemisahan itu.

Sementara Konperensi Meja Bundar Khusus Burma diadakan di London, antara November 1931 dan Januari 1932 untuk membicarakan garis besar konstitusi untuk Burma berpisah dari India. Konstitusi baru Burma yang terpisah, garis besarnya ada pada bagian XIV dan rencana X sampai XV Undang-Undang Pemerintah India.Pemerintah Burma langsung di bawah Parlemen Inggris.

Kekuasaan yang diberikan pada gubernur dalam teorinya lebih besar daripada dalam praktek.peraturan-peraturan Pelaksanaannya memperkenankannya “ melaksanakan kekuasaannya sedemikian rupa hingga tidak memungkinkan Menteri-menterinya bergantung pada tanggungjawab khususnya untuk menghindarkan tanggungjawabnya yang memang sesungguhnya tanggungjawab mereka sendiri “. Kabinet dan parlemen Burma sekarang hampir memiliki kekuasaan yang lengkap atas masalah-masalah dalam negeri.Pemilihan umum pertama dengan semangat dilaksanakan. Inggris telah berbuat lebih dahulu diabndingkan Belanda dalam menangani masalah-masalah pendidikan pribumi di Burma.

Rencana berikut akan menjadikan sekolah-sekolah itu sekolah biara.Akhirnya kedua type sekolah itu diberi bantuan grant dan diawasi.Tetapi permintaan yang tak dapat dihindarkan akan bahasa Inggris, yang didorong oleh permintaan akan pegawai kantor pemerintah dan perdagangan menyebabkan perhatian dipusatkan pada perkembangan pendidikan Pribumi-Inggris. Waktu tahun 1880 seluruh sistem itu dirombak dan ujian propinsi yang di lembagakan, meneruskan ke Calcutta merupakan tujuan akhir sekoalh menengah, tetapi sekolah Pemerintah Pribumi-Inggris Rangoon, yang didirikan tahun 1873, mengembangkan bagian yang lebih tinggi, Kolese Pemerintah Rangoon, yang tahun 1884 mulai menyiapkan mahasiswa-mahasiswa untuk tingkatan studi luar Universitas Calcutta.


Dalam abad XX makin bertambahnya permintaan akan sekolah menengah berbahasa Inggris menyebabkan kurangnya perhatian yang serius pada sekolah-sekolah biara dan pemusatan usaha untuk melipatgandakan sekolah menengah. Universitas itu mulai kehidupannya pada saat tegangan politik tinggi atas masalah diarchy, dan penolakan Departemen Pendidikan untuk mengakui suatu lembaga model Calcutta, yang memberikan jaminan tingkatan studi ke luar dan menyokong afiliasi kolese-kolese menengah setem[pat, digabungkan dengan pertengkaran yang bersamaan atas pendidikan Pribumi-Inggris menyebabkan suatu boikot yang luas secara nasional dari lembaga-lembaga pendidikan pemerintah dan missi.

Suatu gerakan yang sangat mengesankan, tetapi setelah pemasukan diarchy dan pemindahanpendidikan pada kekuasan seorang Menteri Burma maka vitalitasnya hilang.Boikot dihentikan dan sekolah-sekolah Dewan Pendidikan Nasional yang lebih efisien yang memenuhi syarat bagi pemerintah diberikan.

Tetapi tekanan politik yang sering dilakukan sebelum tahun 1937, menjadi jauh lebih efektif dengan penegakkan konstitusi baru bagi Burma dalam tahun itu, dan tak dapat dihindarkan standar tinggi yang telah mincul melawan kesulitan-kesulitan besar dalam kurun waktu sebelumnya mulai merosot.Persatuan Mahasisiwa juga menjadi daerah perburuan yang menyenangkan bagi type agitator-agitator politik yang kurang bertanggungjawab, dan disiplin melemah.
trim's buat semua link

0 komentar:

Posting Komentar